Terakhir Kali (?) tentang (KK) REFIVE

Randomly baca ulang blog ini, dan menemukan fakta wow bahwa hampir setiap tahun sejak 2017 gue menulis tentang KK REFIVE di blog ini:

  • Cerita tentang REFIVE (30 Juni 2017)
  • PKK Posesif (29 April 2018)
  • Jangan Bersedih (4 Agustus 2020)
  • Tentang Kemustahilan Menghibur Orang yang Berduka (7 September 2020) 
  • Mengapa Sedih? (29 Mei 2021)

Agak dangdut memang, tapi mengingat jumlah postingan blog gue setiap tahun tidaklah banyak, maka dapat dipastikan bahwa KK REFIVE mengambil porsi yang cukup banyak dalam kehidupan gue over the years. Jangan tanyakan mengapa, karena ku juga tidak tahu wkwkwk tapi yang jelas, kelakuan serta apa yang terjadi pada kehidupan Ali, Alvin, Gilbert, Reinaldo, dan Yosep punya dampak dalam kehidupan seorang Mbak Lidya Corry. Misalnya ketika Ali jadi MC Paskah PO UI dan saya tidak tahu sehingga tidak datang; atau ketika tidak bisa datang sidang Gilbert dan Reinaldo karena tidak bisa cuti kerja; atau ketika mama-nya Gilbert meninggal dunia; atau ketika Yosep berangkat ke Manado (dan kemudian ke Melbourne); serta tentu saja ketika sesi KK batal karena banyak yang cancel mendadak (LOL). Walaupun saya berusaha cool dan seolah tak acuh, I DO CARE. A LOT bahkan wkwk tapi gue berusaha tidak menunjukan / membatasi penunjukan (?) kepedulian tersebut karena tidak mau terlihat clingy / posesif / burdensome. Belum lagi ditambah fakta bahwa adik-adik AMAT SANGAT CUEK jadi tidak mau mengerahkan terlalu banyak effort supaya tidak terlalu kecewa xixixixixi :3 ya begitulah

Melihat delapan tahun kebelakang, dengan segala dinamika dan karakter para pihak dalam kelompok kecil ini, rasa-rasanya hampir mustahil KK Refive bisa bertahan kalau bukan karena intervensi ilahi. Berkali-kali rasanya ingin sekali menyerah, tapi perasaan dikejar-kejar dan dikasihi membuat gue tetap bertahan. Bukan hanya itu, pertumbuhan gue sepanjang menjadi seorang PKK membuat gue sadar bahwa gue butuh kelompok kecil ini. Bagaimana tidak; gue yang control freak ini harus berhadapan dengan adik-adik yang “tidak bisa diatur”, dan entah mengapa justru gue yang malah diubahkan. Mengelola adik-adik kelompok kecil dalam KK ini mampu memberikan gambaran kepada gue bahwa kalau gue tidak berubah, gue akan menjadi emak-emak batak yang otoriter dan clingy kepada anak-anak saya di masa depan wkwkwk

Setelah tahun demi tahun berlalu, KK Refive telah melewati berbagai kejadian dan dinamika di dalam kelompok kecil: bosen, ngambek (gue maksudnya wkwk), pertengkaran, hilang dan out-of-reach, losing faith, dst dst dst; but eventually we survived…. sampai kesibukan dunia alumni menggerus kami. Satu per satu menjadi sangat sulit untuk make time for KK sehingga terpaksa melewatkan sesi demi sesi KK. Gue tidak marah karena gue sadar bahwa memang kesibukan pekerjaan ini bukanlah sesuatu yang dapat dihindari. Cepat atau lambat, akan sangat sulit bagi kami menemukan konsensus waktu.

Di tahun keempat sampai keenam KK Refive, gue sangat-sangat obsesif dengan KK ini. Buat gue, KK Refive adalah pride gue. Karena itu, KK Refive bubar / hiatus adalah nightmare. Sekuat tenaga gue tetap berusaha mempertahankan kelompok kecil ini. Tapi seiring waktu berlalu, gue makin menyadari bahwa tidak mungkin gue memaksa semua orang tetap hadir seperti “biasa” di tengah hidup yang terus berjalan dan berubah. Selain itu, energi gue untuk “mengikat dan menarik” semua anggota juga semakin berkurang. Oleh karena itu, memasuki tahun kedelapan ini, entah kenapa gue merasa “siap” kalau ternyata memang sesi kelompok kecil rutin bulanan sudah tidak mungkin lagi dilakukan. 

Akhirnya di Bulan April 2023 setelah menyelesaikan bahan pendalaman Alkitab “Uncover Mark”, gue memutuskan untuk tidak melanjutkan pembahasan bahan PA dengan KK Refive. Keputusan yang gue doakan selama sebulan ini tidaklah mudah dan diiringi momen-momen nangis dangdut sendirian wkwkwk Gue yang sudah merasa siap dan memprediksi bahwa saat ini akan datang sejak dua tahun lalu ternyata tetap terkejut menghadapi semua ini.

BUT HOWEVER, sebenernya tujuan blog post ini adalah menjadi monumen kasih karunia Tuhan buat KK Refive yang menyertai perjalanan kelompok ini sejak 8 Oktober 2014. Gue bersyukur kepada Tuhan untuk KK Refive: untuk setiap Firman Tuhan yang dibahas bersama, untuk setiap pertumbuhan iman dan karakter, untuk setiap cerita hidup yang dibagikan, untuk setiap momen kocak, untuk setiap perubahan yang terjadi dalam diri kami masing-masing, untuk setiap sesi nangis-nangis bombay, untuk setiap doa, dan untuk setiap kesaksian. Gue berharap hidup yang gue bagikan selama delapan tahun kebelakang menjadi kesaksian yang menolong Ali, Alvin, Gilbert, Reinaldo, dan Yosep untuk tetap setia mengikut Tuhan sampai akhir hidup mereka. 

Dan ingatlah kawan-kawan, meski kita tidak lagi rutin bahas bahan setiap bulan, KK kita bukan bubar. Kita hanya hiatus sampai waktu yang belum ditentukan hehehe. Sampai jumpa di waktu pemeliharaan Tuhan di depan!

O may all who come behind us find us faithful,

May the fire of our devotion light their way.

May the footprints that we leave, lead them to believe,

And the lives we live, inspire them to obey.

O may all who come behind us find us faithful.

(Find Us Faithful oleh Steve Green)

300523

Leave a comment